Mengatasi Proses Kesedihan
By: M. Agus Syafii
Sumber dari penderitaan manusia adalah kehilangan. Kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dan kehilangan harapan. Setiap orang yang hidup dalam perkawinan, haruslah mempersiapkan diri, pada suatu hari akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian atau perceraian. Tidak ada orang yang pernah menginginkan kehilangan orang yang dicintai, apa lagi orang itu adalah pasangan hidupnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga karena kehilangan karena kematian atau perceraian merupakan pengalaman paling menghancurkan dan meremukkan hati yang paling dalam. Pola kehidupan berubah secara drastis dan mendadak, atau secara tiba-tiba yang membuat hidup terguncang hebat. kehilangan orang yang dicintai menimbulkan rasa sakit dan kesedihan.Perasaan sedih menyebabkan seseorang menjadi lupa
diri, Dihadapan siapapun yang ia jumpai menangis dan lupa merawat diri karena terlalu banyak menangis dan tak terurus. Ada juga yang sampai jatuh pingsan atau kemarahan. Begitu banyak kenangan yang indah dan juga kenangan pahit. kenangan tidak selalu sesuatu yang buruk, banyak sekali kenangan yang manis terpatri dalam hati orang yang ditinggalkannya. Sekalipun kenangan manis itu menimbulkan perasaan luka yang dalam, justru kenangan itu sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan, karena akrab dengan kenyataan yang terjadi merupakan sesuatu yang penting. Tanpa mengenal dengan apa yang telah terjadi pada masa lalu bagaimana anda dapat mengenal diri anda sendiri? Bagaimana mungkin anda memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan yang ada pada diri anda jika anda tidak mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan anda? Maka dari itu anda tidak perlu khawatir jika kenangan apapun tetap membuat anda teringat.Berikutnya, mengingat masa lalu, melihat kebelakang, menyentuh kenangan masa silam, mungkin membuat anda terluka, marah, kecewa, dendam, terharu bangga, penuh kerinduan, tenteram dan penuh cinta serta kasih sayang kemudian anda sedih karena kenyataaan sekarang sudah berbeda. Masih banyak perasaan lain yang membayangi seseorang setiap mengingat peristiwa masa lalu. Semua itu sama sekali bukanlah sesuatu yang salah. Dalam ingatan seseorang selalu tersimpan semua memori atau kenangan mengenai peristiwa yang dialaminya. Tersimpan kesan kenyataan dan berbagai jenis perasaan. Apabila digunakan sebagai kekuatan untuk menatap masa dengan yang lebih baik maka kenangan itu sangat bermanfaat dan yang paling penting, datang dan mendekatkan diri kepada Allah. Curhatlah kepadaNya, Tumpahkan segala isi hati anda dengan mengurai perasaan duka, kecewa, luka perih dihati, ketidakberdayaan, kesedihan, kekecewaan dan harapan. perasaan anda menjadi ringan, tenteram dan tenang karena hanya Allahlah yang mampu mengubah hidup anda yang pahit menjadi manis, penderitaan menjadi kebahagiaan."Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadaMu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun' . (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(QS. al-Baqarah : 155-157).Wassalam,M. Agus Syafii
0 komentar:
Posting Komentar